Senin, 04 September 2017

KAMPUNG WADON

 sebuah cerita dahulu tentang kisah kisah yang ada di daerah kita nda, menurut kamu percaya atau tidak, atau mungkin hanya mitos saja,

hehe gak usah di permasalahkan, cukup ini buat pengetahuan saja, 

dan untuk fakta benar atau tidaknya kita jadikan sebuah cerita pembahasan tentang desa wadon ,

okey

 sebagai orang ngawi bagaimana tanggapan kamu tentang desa wadon

jika dalam mitos desa wadon ini terletak di desa rimba kecamatan pitu, nahhh apakah ada nama desa wadon/ desa rimba di kecamatan pitu,

gak ono loh perasaan, sooo sebagai orang ngawi mari kita cari tahu mitos nya bareng bareng oke,

di daerah ngawi tepatnya kecamatan pitu memang mayoritas wilayahnya melingkup hutan jati yang lusa, dan desa desa di kecamatan pitu pun terletak di kawasan hutan, mungkin sulit untuk mencari tahu dimanakan mitos desa ini berada tepat nya,

tentang orang orang yg menulis di internet ataupun di halaman pribadinya, mereka cuma menceritakan bahwa desa wadon itu berada di kecamatan pitu,,,, kenyataan belum terlihat dalam daftar kecamatan pitu di ngawi,

ada juga yg menulis desa wadon itu terletak di desa rimba kecamatan pitu,,, hhhh itu apalagi, mana ada desa rimba di decamatan pitu,

jadi semua yg itu masih mitos loh, 

di kecamatan pitu terbagi daerah menjadi 10 desa ini

  1. Desa/Kelurahan Bangunrejo Lor : Kode Pos 63252
  2. Desa/Kelurahan Banjarbanggi : Kode Pos 63252
  3. Desa/Kelurahan Cantel : Kode Pos 63252
  4. Desa/Kelurahan Dumplengan : Kode Pos 63252
  5. Desa/Kelurahan Kalang : Kode Pos 63252
  6. Desa/Kelurahan Karanggeneng : Kode Pos 63252
  7. Desa/Kelurahan Ngancar : Kode Pos 63252
  8. Desa/Kelurahan Papungan : Kode Pos 63252
  9. Desa/Kelurahan Pitu : Kode Pos 63252
  10. Desa/Kelurahan Selopuro : Kode Pos 63252


mungkin ada yg tinggal di salah satu wilayah ini nda, nek enek yok merapat kene,

ceritakan adakah kamu mengenal mitos tentang desa wadon ini,

simak tentang mitos yg banyak di ceritakan di internet tentang ini,

monggo,,,,

Mitos Dari Desa Wadon

 Mitos mungkin adalah salah satu perkara yang keberadaannya tidak pernah jauh dari kehidupan manusia meskipun kebenarannya belum benar-benar bisa di buktikan. Keberadaan mitos ternyata juga tidak luput dari keberadaan desa Wadon yang sejak zaman dahulu hanya di huni oleh kaum wanita. Salah satu mitos yang melekat dan sangat di percayai oleh masyarakat desa ini adalah keberadaan kaum laki-laki di desa ini hanya akan menjadikan suatu masalah dari kesengsaraan atau petaka yang dapat berujung kepada kematian bagi wanita yang membawanya.

 Untuk itulah para kaum perempuan asli desa ini setelah menikah harus memilih dua pilihan yaitu mengikuti kemana suami tinggal atau harus tinggal di desa Wadon ini tanpa keberadaan suami alias harus tinggal secara terpisah dengan suaminya. Meskipun terlihat sangat sulit untuk di terima, namun pada kenyataannya hingga kini keberadaan lelaki yang tinggal di desa Wadon benar-benar tidak ada. Sebagian banyak para suami yang mendapatkan istri dari desa Wadon ini lebih memilih membangun tempat tinggal yang tidak jauh letaknya dari desa Wadon agar hubungan dengan sang istri selalu harmonis.

Aturan Pernikahan Desa Wadon

 

 Jika di lihat dari mitos di atas, mungkin kehidupan dari para wanita yang tinggal di desa Wadon ini sangatlah memilukan karena harus jauh dari keberadaan lelaki. Mungkin kamu akan bertanya-tanya dengan bagaimana cara agar mereka bisa melestarikan keturunannya? Jawabannya adalah, wanita yang tinggal di desa ini ternyata boleh menikah dengan lelaki manapun yang ia inginkan. Syaratnya adalah setelah menikah para wanita di haruskan untuk tidak membawa sang suami untuk tinggal mengarungi bahtera rumah tangganya di desa Wadon ini.Larangan tersebut bukan berarti benar-benar melarang adanya kaum lelaki untuk menjejakkan kakinya ke desa Wadon.

 Mitos tersebut hanyalah melarang para para lelaki mengarungi rumah tangganya di desa ini bersama dengan istrinya. Jika memang di butuhkan, para lelaki boleh mengunjungi istrinya untuk membantu segala keperluan yang di butuhkan oleh sang istri seperti contoh untuk membangun atau merenovasi rumah dan pekerjaan mustahil lainnya yang tidak bisa di kerjakan oleh wanita. Jika pada akhirnya wanita yang menikah mempunyai seorang keturunan, maka jika yang di lahirkan adalah laki-laki maka anak tersebut harus ikut dan tinggal serumah dengan ayahnya. Sedangkan untuk anak perempuan, maka anak tersebut bebas memilih dimana ia harus tinggal.

Lokasi Desa Wadon Yang Terpencil

 Jika kamu penasaran dengan benar tidaknya desa Wadon ini, maka kamu bisa datang ke daerah terpencil yang ada di Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Lokasinya yang terpencil ternyata bukan berarti menjadikan desa ini jauh dari peradaban, karena pada faktanya warga yang tinggal di sini tetaplah mampu menjalankan aktifitas sehari-hari seperti warga desa lainnya. sebagian besar, para wanita yang ada di desa Wadon ini menjalani aktivitasnya dengan mengerjakan ladang atau sawah. Menariknya meskipun tanpa keberadaan dari para kaum lelaki, wanita-wanita yang ada di sini tetap mampu menyelesaikan segala aktivitasnya dengan baik.

 Keunikan yang ada pada desa Wadon ini ternyata telah tersebar ke seluruh penjuru daerah terutama pada wilayah Ngawi sendiri. Hampir setiap hari banyak orang yang tinggal di daerah Ngawi sengaja datang untuk melihat dan mengunjungi desa Wadon karena penasaran dengan keunikannya. Meskipun kini keberadaan dari para penghuninya sebagian besar adalah perempuan paruh baya, keberadaan dari desa Wadon masih terus menjadi pusat perhatian bagi sejumlah penduduk yang ada di sekitar Jawa Timur.

 

Desa Yang Mulai Mengalami Kepunahan

 Keberadaan dari desa Wadon mungkin memang telah banyak menarik perhatian dari hampir seluruh kalangan masyarakat terlebih khususnya yang tinggal di daerah Ngawi, Jawa Timur. Semua itu karena adanya mitos yang dari zaman dahulu sangat melekat tentang larangan dari keberadaan kaum pria untuk tinggal di desa tersebut yang katanya akan membawa bencana dan kesengsaraan. Dari fenomena tersebut, dulu memang desa ini banyak sekali di tinggali oleh kaum perempuan dari segala macam usia, dari perempuan yang berusia muda hingga yang telah berusia lanjut.
Jika dahulu desa ini sangat riuh dengan banyaknya keberadaan kaum perempuannya, namun untuk masa sekarang ini perlu di ketahui bahwa keberadaan dari desa Wadon sudah tidak seperti dulu lagi karena jumlah dari penduduk yang tinggal disini semakin hari kian semakin menyurut. Semua itu terjadi lantaran beberapa penduduknya terutama wanita yang telah menikah lebih memilih meninggalkan desa agar dapat tinggal bersama suaminya untuk membina rumah tangga yang selayaknya. Atas banyaknya wanita yang memilih tinggal dengan suami itulah, hal tersebut kini menjadi penyebab dari kepunahan desa Wadon.
Sahabat iyakan.com, itulah beberapa informasi menarik mengenai adanya keberadaan desa Wadon di Ngawi, Jawa Timur yang seluruh penduduknya mayoritas adalah kaum perempuan. Bagi kamu yang penasaran dengan keberadaan desa Wadon ini, maka jika kamu lagi berkunjung di daerah Ngawi jangan lupa ya untuk membuktikan keunikan dari desa ini.

 

Kampung Wadon Desa Rimba Jati, Kampung Unik Di Ngawi

Pada suatu hari dalam perjalanan saya di Jawa Timur, ketika lagi istirahat di Ngawi saya mendengar sebuah perkampungan yang cukup unik, yakni kampung Wadon. Ya, Indonesia memang menyimpan berbagai keragaman. Mulai dari budaya, makanan, adat istiadat dan masih banyak lagi keunikannya. Dari keunikan tersebut, saya pun tergoda ingin lebih tahu kampung Wadon (dalam bahasa Indonesia berarti wanita) yang cukup unik.

Kampung Wadon tersebut memiliki keunikan dari segi budaya dan tradisi yang masih dipegang teguh. Kampung Wadon ini merupakan perkampungan di tengah hutan jati di Jawa Timur ini. Tepatnya berada di desa Rimba Jati, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Sesuai dengan namanya, penduduk kampung ini mayoritas wanita.

Penghuni lelaki yang tadinya tinggal di kampung ini memilih untuk pergi meninggalkan Kampung Wadon. Mereka hidup damai dan tentram meski tanpa lelaki. Mereka melakukan berbagai pekerjaan, termasuk pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh lelaki. Mereka hidup sederhana dengan bercocok tanam. Hasil pertanian berupa padi, jagung, dan umbi-umbian. Meski hidup sederhana, para penduduk kampung ini mengaku damai hidup di Kampung Wadon.

Nah, Di Kampung Wadon ini ada seorang wanita bernama Kasinem yang sangat dihormati di kampung ini. Usianya kini sudah 86 tahun. Ia mengaku hidup sangat tentram di kampung ini. Kasinem memiliki dua orang anak, yaitu Gani yang berusia 50 tahun dan Sukiyem yang berusia 35 tahun. Malangnya, Sukiyem kini menderita lumpuh.

Konon ceritanya Kasinem mendapat pesan dari leluhur supaya menjaga terus tradisi yang ada di Kampung Wadon ini. Salah satu tradisi yang masih dijunjung tinggi adalah bahwa di Kampung Wadon tidak diperbolehkan lelaki yang sudah menikah tinggal di sini. Jika ada lelaki yang sudah menikah tinggal di sini, maka ia akan sengsara seumur hidupnya. Dan warga kampung masih sangat mempercayai mitos ini. Begitu pula dengan Gani, anak Kasinem, yang setelah menikahi gadis Kampung Wadon, ia lalu pergi meninggalkan kampung tersebut.

Meski tradisi masih dijaga, namun sayangnya Kampung Wadon ini semakin menuju kepunahan. Salah satu faktor penyebab punahnya kampung Wadon ini karena beberapa wanita penghuni sedikit demi sedikit meninggalkan kampung unik ini. 
 kesimpulan

tentang sejarah, tentang mitos, dan tentang sebuah cerita yang ada di daerah ngawi adalah suatu pengetahuan yang wajib kita ketahui,,,

buat pembelajaran dan buat sebuah cerita bahwa kita semua bangga jadi orang ngawi

  okeeyyy yuok di bahas di fb ngawi satu hati, kita kumpul cari tahu tentang mitos ini

 

Remons domino

Salam sloters Tambakselo 🙏🙏🙏🙏🙏, Remons RP full 2.22 --->>> DOWNLOAD Remons 2.22 buluk -----> DOWNLOAD Remons RP versi 2.21 ...