Kamis, 09 Oktober 2014

JEJAK KRT RADJIMAN WEDYODININGRAT

NAMA KRT Radjiman Wedyodiningrat tidak terlepaskan
dari sebuat Kota Ngawi, Jawa Timur. Hal itu sah saja
karena semasa hidupnya Radjiman memberi kontribusi
besar dalam membangun kesehatan di kota ini. Jejaknya
bisa ditemukan dari rumah tua yang berusia 134 tahun
di Dusun Dirgo, Desa Kauman, Kecamatan Widodaren,
Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Beberapa sudut bangunan terlihat baru saja direnovasi, namun tidak meninggalkan bentuk aslinya. Warga desa setempat menyebut rumah tua itu dengan "Kanjengan",
yakni rumah kediaman dr Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radjiman Wedyodiningrat, sang pahlawan bangsa yang terlupakan. Untuk memasuki kawasan bangunan Kanjengan, para pengunjung akan melewati sebuah
gerbang yang besar. Pada gerbang itu terdapat tulisan 'Situs Radjiman Wedyodiningrat'. Setelah itu,
pengunjung akan melewati jalan sepanjang 500 meter untuk menuju bangunan utama Kanjengan.

Bangunan utama Kanjengan sangat sederhana. Nuansa
perpaduan arisitektur Jawa dan Belanda sangat terasa pada bangunan tersebut. Langit-langit ruangannya yang tinggi, demikian juga model pada daun pintu dan
jendelanya. Hawa dingin langsung terasa saat memasuki ruangan demi ruangan di dalam Kanjengan. Tak disangka, puluhan tahun lalu, di bangunan ini hidup seorang tokoh yang mempunyai andil besar dalam sejarah perkembangan Bangsa Indonesia.

Keberadaannya yang tak banyak dikenal, seakan ikut.sirna bersama berlalunya waktu.
Hanya foto-foto yang terpajang di dinding Kanjengan itulah, yang menjadi saksi bisu bahwa Radjiman memiliki peran penting bagi Bangsa Indonesia. Dan juga memiliki hubungan yang dekat dengan Ir Soekarno, Presiden RI
yang pertama. Hampir semua perabotan yang ada di Kanjengan asli peninggalan dari dr Radjiman.

Pihak keluarga sengaja mempertahankannya karena kediaman ini akan menjadi situs sejarah.
Mulai dari meja, kursi, almari, tempat tidur, meja rias, dan sejumlah perabotan lainnya, masih asli. Sudah menjadi tugas Sagimin untuk membersihkan perabotan tersebut agar tetap bersih dan tidak rusak. Meski dr
Radjiman dimakamkan di Yogyakarta, keluarga tetap
berkunjung kemari. Biasanya berkunjung ke sini pada bulan Ruwah penanggalan Jawa untuk berziarah.

Di Kanjengan, dulunya dr Radjiman hidup bersama dua istri dan tiga orang anaknya. Selama masa hidupnya, dr Radjiman memiliki lima orang istri, empat merupakan warga Indonesia dan satu lainnya warga Belanda. Dari
kelima istri tersebut, ia memiliki tiga anak dari istri yang berbeda.

Dr Rajiman mulai pindah ke Dirgo dan menempati rumah ini pada tahun 1938. Bahkan beliau tutup usia juga di rumah ini pada tahun 1952.

Sementara, Bupati Ngawi Budi Sulistyono menyatakan, gelar pahlawan nasional yang diberikan kepada Radjiman Wedyodiningrat, nantinya akan semakin mendorong rencana Pemkab Ngawi untuk menjadikan Situs Rumah Kediaman Radjiman Wedyodiningrat sebagai bagian dari "trading tourism investment" yang saat ini mulai dikembangkan.

"Kediaman Radjiman akan menjadi satu rangkaian dari sejumlah tempat sejarah lainnya yang ada di Ngawi untuk pengembangan pariwisata. Potensi daerah berupa tempat bersejarah yang ada di Ngawi lainnya di
antaranya adalah Museum Trinil dan Benteng Pendem Ngawi," ucap Bupati.

Pihaknya juga merasa bangga jika wilayah Ngawi memiliki tokoh besar yang layak dijadikan sebagai
pahlawan nasional. Karena itu, ia akan mendukung 100 persen.

"Kami sangat mendukung dengan usulan Dr Radjiman Wedyodiningrat menjadi pahlawan nasional. Usulan tersebut diharapkan mampu menjadi daya ungkit untuk pengembangan parwisata sejarah di wilayah
Ngawi," kata Kanang, sapaan akrab Budi Sulistyono.

Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi, saat ini akan mengembangkan potensi pariwisata yang ada di wilayahnya dengan konsep jalur "Jatipangawitan". Adapun Jatipangawitan merupakan
singkatan nama sejumlah daerah di Ngawi yang membentang dari Karangjati hingga Mantingan
sepanjang 75 kilometer. Yakni, Karangjati, Padas, Ngawi,
Widodaren, dan Mantingan.

Di daerah-daerah tersebut terdapat sejumlah tempat
wisata sejarah yang akan dikembangkan untuk
meningkatkan kujungan wisatawan ke Kabupaten Ngawi.
Seperti, Benteng Pendem di Ngawi Kota, Situs Trinil dan
Monumen Suryo di Kedunggalar, serta Situs Radjiman
Wedyodiningrat di Widodaren. Bersama pemerintah pusat, Pemkab Ngawi akan melakukan berbagai perbaikan guna mendukung wisata sejarah di Situs
Rumah Kediaman Radjiman Wedyodiningrat. Di antaranya dengan perbaikan jalan menuju kediaman Radjiman. (Tom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Remons domino

Salam sloters Tambakselo 🙏🙏🙏🙏🙏, Remons RP full 2.22 --->>> DOWNLOAD Remons 2.22 buluk -----> DOWNLOAD Remons RP versi 2.21 ...