Tampilkan postingan dengan label ngawi terbaru. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ngawi terbaru. Tampilkan semua postingan

Jumat, 15 November 2013

KUMPULAN FOTO DAN PARIKAN EDAN CAH NGAWI

- muleh derep awak e kuru
- golek bawon direwangi adus kembang
- wes mlumah murep ora iso turu
- mergo urung klakon nyanding sliramu sayang


- godong jelambar sing wernanne biru
- ojo kleru benalu seng ngrusak bebrayan
- entenono kanti sabar dikau sayangku
- yen tresna ku among kanggo sampeyan


awan awan ngombe es dawet
muleh ko sawah lg bar ndaot
lagi pacaran kok cinta ne ruwet
ngeluu neng sirah rasa ne ngglepot


neng kali srambang dadi kenangan
naliko terbayang pas jaman semono
janji muu ilang hatiku ra tenang
jarene sayang kok saiki dilalekno

lewat geneng ngidol tembus donggalar
jogorogo ngalor keblasuk neng widodaren
wes kadong seneng nunggu di lamar
trimakno kopyor gak sido belah duren


Nggawe sandal tibo mencelat,,
Rasane njarem loro neng mripat,,,
tinimbang hayal moco'o sholawat,,
mugo Ati tentrem dunyo akherat,,,

Sholawat badar ugo nariyah,,
Podo bener apik di moco,,,
Kudu sadar sak wayah wayah,,,
Ojo keblinger gudone dunyo,,,

nek wis wajib yo dilaksanak ne,,,
Timbang di godo olehe molo,,
Elingo urip mung mampir ngombe,,
Tumindak becik ben munggah swargo,,,


golek rambutan neng hutan pinus
wayah mingguan pas sekolahe libur
Kelingan pacaran dolan neng jamus
arep gendakan golek panggon nduwur

neng pegunungan pengen ne ndusel
pas wayah munggah hawane ancles
ambung ambungan kok lambe ne kesel
mboso di grayah kok enek sing teles

wes ora betah pengen tak tubruk
pumpung seh sepi wayah e di gendak
posisi mbegagah kok jarene pinuk
bareng di wiwiti kok malah di tungkak


ngimbu gedang diwadahi kadut
Gedang mateng diwadahi ceting
wes bar madang kepengen udut
dadi cah ganteng udutรจ nglinting

menyang toko kok bakule bisu
tuku duku rasane pait
Golek mbako rasa ne samsu
Arep tuku gk duwe duit

klambi abang jeneng e cempluk
bocah e imut seneng cengengesan
Arep ngutang wedi nek numpuk
wes Kadung kecut golek tegesan


PENGEN GORENG SEGO PAS WAYAH ADEM
DI GAWE SARAPAN OJO LALI BUMBU NE
YEN PENGEN MULYO LAN URIP MU TENTREM,
MOCO'O ALQURAN SAK MAKNA NE

WAYAH WENGI MANUK E MANGGUNG
MANUK E PERKUTUT GAK GAWE CELONO
SENAJAN ATI PIKIRAN NE BINGUNG
SHOLAT TAHAJUT YO LAKONONO


mongso rendeng nda, udane kricikan
tambah deress malah nyeneng ne kodok
timbang e gendeng nda, ayo parikan
ngilang ne stres karo nglurus ne boyok

talang e bolong nda, banyu ne kutah
banyu ne mancur di adahi tumbu
ayo di tolong nda, seng keno musibah
mesak ne dulur seng podo ora mampu


enek benalu neng wit pelem
ngrusak tanduran podo tebangan
dino minggu neng omah angkrem
arep dolan gak due gandengan

nandur lombok akeh seng ceklek
podo ilang di colong cah ngaret
mapan bobok kok mripate melek
mikir ne bujang kok ora due duwitt


Rabu, 13 November 2013

LAMBANG KABUPATEN NGAWI BESERTA ARTINYA

LAMBANG KABUPATEN NGAWI
Lambang Daerah Kabupaten Ngawi ditetapkan
Berdasarkan Peraturan Daerah No. 7 Tahun 1968 pada
tanggal 24 Juli 1968.
logo-ngawi
Artikulasi Warna dan Gambar :
I. Warna :
Warna Putih artinya : Kesucian
Warna Kuning artinya : Kemasyhuran
Warna Merah artinya : Patriotik, Kebranian
Warna Hijau artinya : Kemakmuran
Warna Hitam artinya : Stabilitas, Ketangguhan
II. Gambar :
1) Bintang bersudut lima :
Melambangkan pancaran Berketuhanan Yang Maha Esa.
2) Api yang menyala dengan lidahnya lima buah
berwarna kuning dan bertepi merah :
Melambangkan pancaran semangat Pancasila yang
senantiasa menerangi dan menjiwai penghidupan dan
perjuangan Daerah Kabupaten Ngawi.
3) Sebuah tulang batok kepala dan tulang paha
berwearna kuning didalam lingkaran berwarna merah
terletak ditengah-tengan lambang :
Melambangkan bahwa nama Ngawi dikenal dan dicatat
dalam dunia keilmuan arkeologi dengan
diketemukannya sebuah tulang batok kepala dan tulang
paha dari mahkul purba Pithecanthropus Erectus pada
tahun 1891 oleh Dr.Eugene Dubois di desa Trinil
Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi.
4) Garis lebar melintang berlekuk-lekuk dan
bergelombang bagian atas berwarna putih dan yang
bawah berwarna kuning, dari sebelah kiri menuju
ketengah dan dari sebelah kanan menuju ketengah lalu
bertemu menjadi satu :
Melambangkan bahwa Ibu Kota daerah Kabupaten
Ngawi terletak didaerah pertemuan dua buah sungai
(bengawan Solo berwarna putih dan Bengawan Madiun
berwarna kuning).
5) Kelompok pepohonan berwarna hijau :
Melambangkan bahwa daerah Kabupaten Ngawi dikenal
dengan daerah hutan jati yang memberikan hasil
kemakmuran.
6) Tulisan NGAWI terletak pada dasar berwarna putih
bagian kanan dan kiri berlekuk dan melengkung di
bagian tengahnya :
Melambangkan Wilayah Daerah Kabupaten Ngawi terdiri
daerah pegunungan (kendeng) dan lereng Gunung
(lawu) serta dataran rendah.
7) Padi dan Kapas berwarna kuning dan putih di bagian
samping kanan dan kiri dari kedua sudut bintang:
Melambangkan bahwa berkat ketaqwaan kepada Alloh
SWT membawa masyarakat Kabupaten Ngawi kepada
ketahanan dan kesempurnaan di bidang pangan,
sandang bagi kemakmuran yang adil dan merata.
8) Perisai sebagai latar belakang dari lambang berwarna
hitam dan bertepi merah dengan didalamnya terdapat
padi dan kapas masing-masing berjumlah tujuh belas,
pohon jati berjumlah delapan batang dan lekuk daun
jati berjumlah empat puluh lima ;
Melambangkan semangat pertahan yang patriotic bagi
ketangguhan dan stabilitas Daerah Kabupaten Ngawi
yang merupakan bagian dari Negara Republik Indonesia

SEJARAH HARI JADI NGAWI

SEJARAH HARI JADI NGAWI
Penelusuran Hari jadi Ngawi dimulai dari tahun 1975,
dengan dikeluarkannya SK Bupati KDH Tk. II Ngawi
Nomor Sek. 13/7/Drh, tanggal 27 Oktober 1975 dan
nomor Sek 13/3/Drh, tanggal 21 April 1976. Ketua
Panitia Penelitian atau penelusuran yang di ketuai oleh
DPRD Kabupaten Dati II Ngawi. Dalam penelitian banyak
ditemui kesulitan-kesulitan terutamanarasumber atau
para tokoh-tokoh masayarakat, namun mereka tetap
melakukan penelitian lewat sejarah, peninggalalan
purbakala dan dokumen-dokumen kuno.
Didalam kegiatan penelusuran tersebut dengan melalui
proses sesuai dengan hasil sebagai berikut ;
Pada tanggal 31 Agustus 1830, pernah ditetapkan
sebagai Hari Jadi Ngawi dengna Surat Keputusan DPRD
Kabupoaten Dati II Ngawi tanggal 31 Maret 1978,
Nomor Sek. 13/25/DPRD, yaitu berkaitan dengan
ditetapkan Ngawi sebagai Order Regentschap oleh
Pemerintah Hindia Belanda.
Pada tanggal 30 September 1983, dengan Keputusan
DPRD Kabupaten Dati II Ngawi nomor
188.170/2/1983, ketetapan diatas diralat dengan alas
an bahwa tanggal 31 Agustus 1830 sebagai Hari Jadi
Ngawi dianggap kurang Nasionalis, pada tanggal dan
bulan tersebut justru dianggap memperingati kekuasaan
Pemerintah Hindia Belanda.
Menyadari hal tersebut Pada tanggal 13 Desember 1983
dengan Surat Keputusan Bupati KDH Tk. II Ngawi nomor
143 tahun 1983, dibentuk Panitia/Tim Penelusuran dan
penulisan Sejarah Ngawi yang diktuai oleh Drs. Bapak
MOESTOFA.
Pada tanggal 14 Oktober di Sarangan telah
melaksanakan simposium membahas Hari Jadi Ngawi
oleh Bapak MM. Soekarto K, Atmodjo dan Bapak MM.
Soehardjo Hatmosoeprobo dengan hasil symposium
tersebut menetapkan ;
Menerima hasil penelusuran Bapak Soehardjo
Hatmosoeprobo tentang Piagam Sultan Hamengku
Buwono tanggal 2 Jumadilawal 1756 Aj, selanjutkan
menetapkan bahwa pada tanggal 10 Nopember 1828 M,
Ngawi ditetapkan sebagai daerah Narawita (pelungguh)
Bupati Wedono Monco Negoro Wetan. Peristiwa
tersebut merupakan bagian dari perjalanan Sejarah
Ngawi pada jaman kekuasaan Sultan Hamengku Buwono.
Menerima hasil penelitian Bapak MM. Soekarto K.
Atmodjo tentang Prasasti Canggu tahun 1280 Saka pada
masa pemerintahan Majapahit di bawah Raja Hayam
Wuruk. Selanjutmya menetapkan bahwa pada tanggal 7
Juli 1358 M, Ngawi ditetapkan sebagai Naditirapradesa
(daerah penambangan) dan daerah swatantra. Peristiwa
tersebut merupakan Hari Jadi Ngawi sepanjang belum
diketahui data baru yang lebih tua.
Melalui Surat Keputusan nomor : 188.70/34/1986
tanggal 31 Desember 1986 DPRD Kabupaten Dati II
Ngawi telah menyetujui tentang penetapan Hari Jadi
Ngawi yaitu pada tanggal 7 Juli 1358 M. Dan ditetapkan
dengan Surat Keputusan Bupati KDH Tk. II Ngawi No. 04
Tahun 1987 pada tanggal 14 Januari 1987. Namun
Demikian tidak menutup kemungkinan untuk melakukan
penelusuran lebih lanjut serta menerima masukan yang
berkaitan dengan sejarah Ngawi sebagai
penyempurnaan di kemudian hari.

tentang sejarah nama ngawi

Penelitian terhadap peninggalan benda-benda kuno dan
dokumen sejarah menunjukkan beberapa status Ngawi
dalam perjalanan sejarahnya :

1. Ngawi sebagai Daerah Swatantra dan Naditira
pradesa, pada jaman Pemerintahan Raja Hayam Wuruk
(Majapahit) tepatnya tanggal 7 Juli 1358 Masehi,
(tersebut dalam Prasati Canggu yang berangka Tahun
Saka 1280)

2. Ngawi sebagai Daerah Narawita Sultan Yogyakarta
dengan Palungguh Bupati – Wedono Monconegoro
Wetan, tepatnya tanggal 10 Nopember 1828 M (tersebut
dalam surat Piagam Sultan Hamengkubuwono V
tertanggal 2 Jumadil awal 1756 AJ).

3. Ngawi sebagai Onder-Regentschap yang dikepalai
oleh Onder Regent (Bupati Anom) Raden Ngabehi
Sumodigdo, tepatnya tertanggal 31 Agustus 1830 M.

4. Ngawi sebagai regentschap yang dikepalai oleh
Regent Atau Bupati Raden Adipati Kertonegoro pada
tahun 1834 (Almanak Naam Den Gregoriaanschen Stijl,
Vor Het Jaar Na De Geboorte Van Jezus Christus,1834

Dari hasil penelitian tersebut di atas, apabila hari jadi
ngawi ditetapkan pada saat berdirinya Onder –
Regentschap pada tanggal 31 Agustus 1830 berarti akan
memperingati berdirinya pemerintahan penjajahan di
Ngawi, dan tidak mengakui kenyataan statusnya yang
sudah ada sebelum masa penjajahan.
Dari penelusuran 4 (empat) status Ngawi di atas, Prasati
Canggu yang merupakan sumber data tertua, digunakan
sebagai penetapan hari jadi ngawi, yaitu pada tahun
1280 Saka atau pada tanggal 8 hari Sabtu Legi Bulan
Rajab Tahun 1280 Saka, tepatnya pada tanggal 7 Juli
1358 Masehi (berdasarkan perhitungan menurut Lc.
Damais) dengan status ngawi sebagai Daerah Swatantra
dan Naditira Pradesa.
Sesuai dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten Ngawi dalam Surat Keputusannya
Nomor 188.170/34/1986 tanggal 31 Desember 1986
tentang Persetujuan Terhadap Usulan Penetapan Hari
Jadi Ngawi maka berdasarkan Surat Keputusan Bupati
Kepala Daerah Tingkat II Ngawi Nomor 04 Tahun 1987
tanggal 14 Januari 1987, Tanggal 7 Juli 1358 Masehi
Ditetapkan Sebagai ”Hari Jadi Ngawi”. sumber :
Balitbangda Ngawi

Remons domino

Salam sloters Tambakselo ๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™, Remons RP full 2.22 --->>> DOWNLOAD Remons 2.22 buluk -----> DOWNLOAD Remons RP versi 2.21 ...